Internasional

Kritik Internasional Meningkat, Israel Tetap Gempur Gaza City

×

Kritik Internasional Meningkat, Israel Tetap Gempur Gaza City

Sebarkan artikel ini
Foto: CNBC Indonesia

Politikal – Israel mengumumkan telah menguasai 40 persen wilayah Gaza City setelah melancarkan serangan darat dan udara skala besar.

Ribuan warga Palestina mengungsi, namun banyak yang memilih tetap bertahan meski berada di jalur tembak.

“Saya tidak akan meninggalkan rumah. Saya ingin mati di sini. Tidak ada bedanya, pergi atau tetap, banyak warga sudah mengungsi tetap dibunuh Israel,” kata Um Nader, ibu lima anak di Gaza City, dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (5/9/2025).

Data otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 53 orang tewas akibat serangan Israel pada Kamis (4/9).

Pasukan Israel di laporkan semakin mendekati pusat kota setelah bergerak dari wilayah pinggiran.

Baca Juga :  India Murka Dikenai Tarif 50 Persen, Siapkan Langkah Balasan

“Kami terus merusak infrastruktur Hamas. Hari ini kami menguasai 40% wilayah Gaza City, termasuk lingkungan Zeitoun dan Sheikh Radwan,” kata Brigadir Jenderal Effie Defrin, juru bicara militer Israel. “Operasi akan terus d iperluas dan ditingkatkan dalam beberapa hari ke depan.”

Defrin menegaskan operasi tidak akan berhenti hingga semua sandera Israel di bebaskan dan kekuasaan Hamas berakhir.

Ia juga mendukung pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat Eyal Zamir, yang menyinggung kemungkinan pemerintahan militer di Gaza jika rencana pascaperang belum siap.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut serangan itu sebagai bagian dari strategi mengalahkan Hamas.

Baca Juga :  Israel Siapkan Serangan Besar, Netanyahu Minta Gaza Ditinggalkan

Namun, kritik internasional semakin keras karena operasi memperburuk krisis kemanusiaan dan memicu perdebatan di internal Israel antara kalangan militer dan politik.

Serangan terbaru menghantam distrik Zeitoun, Sabra, Tuffah, dan Shejaia.

Warga melaporkan tank-tank Israel menghancurkan rumah dan tenda pengungsi di Sheikh Radwan. Di Tuffah, lima rumah rusak, delapan orang tewas, dan puluhan lainnya terluka.

“Israel menargetkan kerumunan warga sipil dan sejumlah rumah di kawasan Mashahra, Tuffah. Empat bangunan hancur total,” kata Mahmoud Bassal, juru bicara layanan darurat sipil Gaza.

Militer Israel hanya menegaskan fokus operasi untuk menghancurkan terowongan Hamas dan menemukan senjata, tanpa menanggapi laporan korban sipil.

Baca Juga :  Trump Kerahkan Dua Kapal Selam Nuklir Usai Ancaman Medvedev

Sebelum serangan terbaru, sekitar satu juta warga tinggal di Gaza City. Meski sebagian wilayah hancur akibat serangan 2023, banyak warga kembali karena serangan Israel meluas ke wilayah lain.

Israel mengklaim 70 ribu orang telah meninggalkan kota, namun pejabat Palestina menyebut jumlahnya kurang dari separuh.

Kepala Jaringan LSM Palestina, Amjad al-Shawa, memperingatkan pengungsian kali ini paling berbahaya sejak perang di mulai.

“Penolakan warga untuk pergi meski di bombardir menunjukkan bahwa mereka sudah kehilangan harapan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *