Politikal – Pakar kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia (UI), Yon Machmudi, menilai Presiden Prabowo Subianto memberi sinyal tegas soal posisi Indonesia terkait konflik Palestina–Israel.
Menurut Yon, pidato Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) menunjukkan bahwa kemerdekaan Palestina menjadi prasyarat utama bagi Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
“Tampaknya itu menjadi sebuah indikasi bahwa, oke Israel bisa membangun hubungan dengan Indonesia, tapi syaratnya harus memberikan kemerdekaan kepada rakyat Palestina,” kata Yon melansir Kompas, Selasa (23/9/2025).
Yon menyebut pernyataan itu dilontarkan di tengah sikap keras Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menolak keberadaan Palestina.
Israel, kata dia, masih melakukan aneksasi dan berusaha merebut sisa wilayah Palestina.
“Maka dengan itu, justru dengan pengakuan Palestina, perdamaian akan tercipta. Karena negara-negara lain, termasuk Indonesia, bisa jadi kemudian segera bisa membangun hubungan dengan Israel dan mengakui Israel,” ujar Yon.
Ia menilai langkah Prabowo merupakan bentuk strategi diplomasi untuk mendorong komunitas internasional, terutama Amerika Serikat, mendukung solusi dua negara.
“Saya kira itu bagian dari bargaining yang secara halus disampaikan oleh Presiden Prabowo. Karena tidak ada cara lain selain mendesak dan membujuk Israel, dan tentu Amerika, untuk mendukung two state solution itu,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam pidato di markas besar PBB di New York, Prabowo menegaskan Indonesia akan mengakui Israel jika Palestina lebih dulu memperoleh kemerdekaan penuh.
“Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina, tapi Indonesia juga menyatakan bahwa jika Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan langsung mengakui negara Israel, dan kita akan menjamin keamanan Israel,” kata Prabowo.
Dalam forum internasional tersebut, Prabowo kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai jalan keluar permanen atas konflik berkepanjangan di Palestina.
“Indonesia sekali lagi menekankan komitmennya terhadap solusi dua negara untuk mengakhiri masalah Palestina. Hanya solusi dua negara yang akan mengarah ke perdamaian,” ujar Prabowo.