Politikal – Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, kembali menegaskan perlunya standar fasilitas dapur di Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG). Penegasan ini ia sampaikan usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dapur SPPG Yayasan Mulya Sehat Sejahtera, Kelurahan Molosipat U, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, Rabu (24/9/2025).
“Sudah ada tiga dapur SPPG yang saya tinjau. Tadi malam di Kota Gorontalo ada perbaikan, dini hari ini di Kabupaten Gorontalo (Telaga) sudah lebih rapi, lebih disiplin, dan lebih aman. Meski begitu tetap ada hal-hal yang perlu dievaluasi, terutama soal pengelolaan sisa makanan atau pembuangan sampah dari dapur,” jelas Wagub Idah.
Dalam tinjauan di SPPG Sipatana, Idah menemukan sejumlah kekurangan, di antaranya keterbatasan kendaraan operasional.
Dengan kapasitas produksi 3.000 porsi per hari, ia menilai idealnya setiap dapur memiliki minimal dua mobil distribusi agar pengiriman ke sekolah lebih cepat dan efisien.
Selain itu, Idah menyoroti perlunya evaluasi sisa makanan.
Setiap sisa nasi, sayur, maupun lauk ditimbang untuk mengetahui menu yang kurang diminati anak-anak.
“Intinya ini akan terus kita pantau, kita jaga bersama. Makanan sudah bergizi, dapur harus higenis,” tambahnya.
Kepala SPPG Yayasan Mulya Sehat Sejahtera, Qothrunada Nurul Dzakwan, menegaskan pihaknya siap menindaklanjuti seluruh masukan Wagub. Mulai dari penambahan kendaraan distribusi, penataan ruang penyimpanan dengan rak tambahan, hingga peningkatan higienitas dapur.
“Rak ompreng juga akan diberi jarak dari dinding, serta bahan makanan kering akan ditempatkan di atas palet supaya tidak langsung menyentuh lantai. Itu yang tadi ditekankan ibu Wagub,” jelas Qothrunada.
“Insya Allah Jumat atau Sabtu ini semua bisa segera dilengkapi. Perlu diketahui, dapur ini memang baru resmi beroperasi sejak 15 September, jadi belum genap dua minggu berjalan. Tapi pasti segala masukan-masukan akan menjadi perbaikan untuk kami,” tambahnya.
SPPG Sipatana saat ini melayani distribusi sekitar 3.000 porsi makanan setiap hari dengan tenaga 46 karyawan.
Makanan bergizi itu disalurkan ke tujuh sekolah mulai dari SD, SMP/MTs, SMA/SMK hingga pesantren. Distribusi dilakukan sejak pukul 07.00 untuk sekolah dasar dan pukul 10.00 untuk tingkat menengah.